Kalian yang suka dengan dunia pendakian gunung pasti sering mendengar istilah Hipotermia. Hipotermia ini adalah suatu gejala dimana kondisi suhu di dalam tubuh menurun drastis di bawah 35°C. Saat suhu atau temperatur tubuh di bawah titik normal, beberapa sistem yang ada di dalam tubuh seperti sistem pernafasan dan fungsi organ lainnya akan terganggu.

Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, hipotermia ini akan dapat menyebabkan gagalnya sistem pernafasan dan sistem sirkulasi jantung. Lebih parahnya lagi hipotermia ini dapat menyebabkan kematian. Hipotermia dapat dikenali dari beberapa gejala yang dialami oleh korban. Berikut beberapa gejala hipotermia yang dapat dikenali secara langsung :

         a)   Lemas atau mengantuk.
         b)   Mulai berbicara tidak jelas atau bisa juga bergumam.
         c)    Kepanasan dan serasa ingin membuka pakaian meskipun udara sangat dingin.
         d)   Tingkat kesadaran menurun sampai pingsan.
         e)   Napas yang mulai pelan dan pendek.

Di atas adalah sedikit penjelasan gue tentang hipotermia beserta gejala yang ditimbulkan. Dan penjelasan di atas adalah rangkuman beberapa informasi yang gue dapat dari berbagai macam sumber. Oh ya, di artikel ini juga gue akan menjabarkan beberapa tips dan trik cara mencegah hipotermia ketika melakukan pendakian gunung.


Karena sejatinya ketika kita mau melakukan pendakian ke gunung, menurut gue kita harus siap dengan berbagai macam risiko. Seperti halnya hipotermia, kita harus siap dan mengetahui risiko apa yang akan terjadi ketika naik gunung. Maka dari itu ada baiknya lakukan persiapan yang matang ketika akan naik gunung.

Persiapan apa sajakah untuk mencegah hipotermia ketika mendaki gunung, berikut tips dan trik mencegah hipotermia ketika berada di gunung :

     1.   Aklimatisasi


Pict by : pixabay.com

Apa sih aklimatisasi itu? Aklimatisasi adalah Penyesuaian fisiologi atau adaptasi tubuh terhadap lingkungan yang baru. Atau sederhananya penyesuaian tubuh terhadap lingkungan sekitar mencakup ketinggian, dan suhu udara yang lebih rendah dari biasanya. Biasanya teknik ini dilakukan ketika mendaki gunung di atas 4000mdpl tetapi, bisa juga dilakukan di gunung yang ketinggiannya 300mdpl ke bawah. Cara mudahnya si menurut gue, ketika baru sampai base camp pendakian, hendaknya kita menginap semalam di base camp tersebut sebelum melakukan tracking. Karena dengan cara itu kita bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

     2.   Pastikan Pakaian Tetap Kering di Badan


Pict by : pixabay.com

Saat kita tracking di jalur pendakian, menurut gue tidak perlu memakai pakaian yang tebal. Cukup memakai kaus saja dan tidak perlu memakai jaket kenapa? Karena saat berjalan tubuh akan cepat berkeringan dan apabila memakai kaus dan jaket sirkulasi udara yang masuk ke tubuh tidak normal. Dampaknya badan akan mengeluarkan keringat berlebih dan akan terasa ngap istilah yang gue pakai hehe. Lalu, saat kita tiba di tempat camp dan sudah mendirikan tenda. Hendaknya cepat mengganti pakaian yang dipakai saat tracking dengan pakaian kering. Hal ini berguna agar tubuh tetap hangat jika tidak, pakaian yang dipakai saat tracking sudah lembab akibat keringat yang dikeluarkan, dan tetunya ini akan menyebabkan badan tambah dingin. Makanya, mengganti pakaian yang sudah lembab dengan pakian kering sangat penting untuk menjaga suhu badan tetap hangat.

     3.   Menjaga Cairan Tubuh


Pict by : pixabay.com

Hindari dehidrasi dengan minum yang cukup, ingat yah, minum yang cukup jangan berlebihan. Saat tracking memang membutuhkan banyak tenaga dan kita gampang haus. Minum lah sesekali dan jangan terlalu berlebihan karena jika saat tracking berlebihan saat minum, akan menyebabkan kita kembung dan malas berjalan. Perhatikan juga logistik dan air yang kita bawa, jangan kelibihan dan jangan juga kurang.

     4.   Makan yang Cukup


Pict by : pixabay.com

Saat naik gunung kita membutuhkan tenaga ekstra dan juga tubuh akan cepat membakar kalori. Makanlah yang cukup dan perhatikan juga kalorinya sehingga kondisi tubuh bisa terjaga. Tenaga cukup dan badan tidak kedinginan serta energi tetap terjaga. Jangan sampai kita kekurangan makanan, tentunya ini akan membahayakan diri sendiri dan rentan terkena hipotermia.

Tips dan trik di atas bisa menjadi referensi untuk mencegah secara dini serangan hipotermia, karena mencegah sedini mungkin lebih baik. Persiapkan mental dan fisik jika kalian ingin melakukan pendakian ke gunung manapun dengan ketinggian berapapun. Jangan anggap remeh gunung yang akan kalian daki karena tidak begitu tinggi. Karena naik gunung itu adalah kegitan penuh risiko dan banyak tantangan di dalamnya.

~Salam Santuy
~Salam Lestari